Terong dan Partai
Posted Januari 10, 2009
on:Sejak kecil aku suka buah terong atau terung. Deskripsinya adalah : Solanaceae dengan nama botani solanum melongena. Buah berwarna violet tua yang umumnya dibikin sayur atau digoreng maupun dibakar. Makan nasi sama terong bakar dicolek ke sambel terasi pedas pedas pedas.
Opor terong direstoran Pakistan belakang Hotel Hilton di Mekkah laku keras, harganya lima Riyal (SR) sekarton. Ada jamaah yang bilang bahwa makanan ini mengendalikan kolesterol, mengandung vitamin, anti kanker, mendukung kesehatan badan….dan ini yang penting..meningkatkan libido
Aku ingat betul, dulu ketika lagi kerja buruh macul di sawah, makan siang bisa ngabisin setengah bakul ha ha ha…
Apalagi kalau sebelum dibakar, dibalut dengan daun pisang beberapa lapis lalu lemparkan saja langsung ke unggunan api.
Dengan cara ini masaknya sempurna, kulitnya dikupas perlahan, terlihat daging buah yang meninggikan selera makan. Lalu cemplung ke kuah santan kelapa tambah irisan brambang mentah…seger…seger..sedaap…..colek lagi sambel terasi.
Terong memang banyak macamnya, ada terong pipit, ada terong telur, ada terong asem, ada rembang, ada pula terong nenen yang karena ada bentuk ujungnya kayak niple gitu. Sampai sekarang aku sangat suka buah terong.
Pada Desember 1998 pernah aku punya ide mendirikan partai yang namanya Partai Indonesia Makmur…
Nah itu dia………logonya…..pake gambar buah terong.
Tapi partai urung didirikan karena teman teman bilang, visi-misi partai ini terlampau berat memperjuangkan realisasinya. Ujungnya cuma kebohongan publik saja
“Kumpulin 100 tokoh kaliber nasional nggak bakalan setuju. Eelu kan bukan tokoh reformis, mantan kopjen juga kagak, duit gak punya….mau mendirikan partai, logonya…teerong pula.”
Yaa gitu deh…namanya teman, mentang mentang zaman reformasi bolehnya ngomong nyrocos seenaknya.
Tapi yang penting bagi aku dia ceritera kemana mana tentang gagasan berdirinya partai terong. Dikampung aku jadi ngetop sebagai penggagas partai terong….
Eee ladalah…sampai ada yang nanya apa sih hubungannya antara terong dengan partai?
Nah aku bilang..terong itu adalah lambang kesuburan dan kemakmuran sekaligus. Buah dengan warna biru bentuknya mirip seperti yoni. Didalamnya terdapat biji yang jika disemai pasti tumbuh semua. Kalau gak percaya coba deh hitung bijinya dan semai sendiri.
Buah terong itu ibarat partai yang semua anggota pendukung dapat mengembangkan aspirasinya. Hidup partai terooong…
Ikhwal terong ini memang pernah ada ceritera sedihnya.
Once upon the time, teman teman pengen arisan makan makan. Kumpul arisan buat makan bareng dengan iuran sama sama. Menunya dibicarakan bersama, resepnyapun hasil rembukan. Masakan apa yang diinginkan? Semua faksi sepakat secara aklamasi ……masak opor terong.
Lalu untuk memasaknya dimandatkan kepada tuan rumah.
Tetapi ketika sedang dimasak, masih di panci mendidih, dicipi dahulu sebelum disajikan. Salah satu anggota arisan mengusulkan tambah garam “dikit”, tambah gula dikit, ketumbar dikit, kemiri dikit. Anggota yang lain menambahkan terasi. Nah sampai pada tahap ini mulai ada protesan.
Masa seeh masak opor pake terasi?.
Sssst sudahlah ini acara rame rame..biarlah asal jangan masukin gasing sama yoyo kedalam panci opor terong.
Masih ada lagi yang usul tambahkan merica, lalu tambah magi penyedap…lalu yang lain lagi nambahkan ini itu. Alhasil ini masakan betul betul demokratis.
Itu opor terong jadinya kayak Undang Undang Pemilu ketika masih pake sistem nomor urut proporsional terbuka…sebelum dianulir MK.
Apakah anda bisa menebak bagaimana rasanya? He…he…he…
Semua peserta arisan mengatakan bahwa makanannya euunaaak tenan. Tetapi setelah bubaran, masing masing punya komentar yang tidak enak didengar tuan rumah yang kebetulan adalah aku dengan initial SBU….tapi belum sempat nyapres karena partainya urung dibentuk.
Jadi tidak termasuk stigma ABS… 🙂
April 11, 2009 pada 2:58 pm
wkwkwk partai dengan gambar terong?? ada2 ajah 😀