Gagal : Mundur adalah konsekuensi logis Ketua Umum Partai Golkar.
Posted April 10, 2009
on:Pak JK sudah nelpon Pak SBY, mengucapkan selamat atas hasil quick count. Ini tauladan kesantunan dalam berpolitik, teladan seorang pemimpin kepada rakyatnya untuk menjaga silaturahim. Memelihara stabilitas kehidupan berbangsa. Salut dan empati kepada Pak JK, beliau memang berjiwa besar.
Meskipun apa yang beliau lakukan masih menungu hasil final penghitungan suara secara manual sebagaimana yang dianut system pemilu negeri ini sesuai ketentuan Undang Undang. Selanjutnya mungkin bisa diharapkan, bahwa dengan pengalaman kali ini akan muncul gagasan dan langkah baru untuk mendapatkan angin segar bagi Partai Golkar.
Sekarang adalah momentum yang tepat memunculkan gagasan dan langkah penting untuk masa depan organisasi besar ini. Pemikiran ini memang tidak mudah diterima semua fihak di Partai Golkar karena membutuhkan pertimbangan pemikiran yang tenang dan jernih. Sekarang mungkin masih semangat tinggi karena memang penghitungan suara belum final. Dinamikanya akan berbeda manakala penghitungan sudah rampung, apabila sudah tidak adalagi angka yang diutak atik.
Konsekuensi logis seorang ketua umum adalah bersikap legowo, mundur karena gagal mempertahankan perolehan kursi partainya di parlemen. Mundur bukanlah suatu keputusan emosional, bahkan menjadi rational manakala dipertimbangkan sebagai upaya memelihara stabilitas politik nasional, kebutuhan kehidupan berbangsa dewasa ini.
Sebuah langkah yang memberikan inspirasi dan keteladanan dalam bersikap, teladan kepada seluruh elit politik negeri ini. Sementara pada sisi internal, secara esensial Ketua Umum Partai Golkar bermakna memberikan peluang bagi kader Partai Golkar lainnya untuk bertarung pada Pilpres 2009.
Meskipun perhitungan sementara quick count menampilkan angka antara 14% sampai 15% perolehan suara nasional, bukan berarti kartu mati. Kenaikan perolehan sekitar 1% masih memberikan harapan bagi Partai Golkar untuk maju dengan pasangan capres/cawapres sendiri bertarung melawan SBY dari Partai Demokrat.
System suara terbanyak caleg memberi peluang perolehan kursi Partai Golkar di DPR mungkin saja mencapai 142 kursi atau lebih 25% dari 560 total kursi di parlemen. Perolehan mayoritas suara Partai Golkar di Luar Jawa mendukung kemungkinan tersebut. Sebuah “keberuntungan” tersendiri dibanding PDIP.
Semoga Pak JK mempertimbangan untuk mundur dengan jiwa besar kepemimpinannya. Langkah bijak beliau akan menuai panen empati yang luar biasa bagi seluruh rakyat Indonesia. Para pendukungnya akan bernyanyi di lapangan terbuka…aku masih di Golkar untuk setia…
Tinggalkan Balasan